Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. (Wikipedia) Jangan merasa kaget apabila datang ke pedalaman Kalimatan melihat masyrakat lokal yang kulit badannya banyak ditemui rajahan tato, meskipun pada kaum perempuan. Seni rajah atau kegiatan membuat tato yang telah turun temurun dilakukan masyarakat Dayak Kalimantan. Tato bagi masyarakat Dayak bukan sekadar hiasan Tetapi, memiliki makna yang sangat mendalam. Sebab tato bagi masyarakat Dayak tidak boleh dibuang suka2 hati sebab ia adalah sebagian dari tradisi, status sosial seseorang dalam masyarakat, serta sebagai bentuk penghargaan suku terhadap kemampuan seseorang.
Orang Dayak menyakini seni merajah badan ini adalah sebagai bekal penerang dalam perjalanan seseorang menuju alam keabadian, setelah kematian. Tato yang terajah dalam seseorang dapat menggambarkan siapakah ia sebenarnya, misalnya saja tato di sekitar jari tangan menunjukkan orang tersebut suku yang suka menolong seperti ahli pengobatan atau tabib dan semakin banyak tato di tangannya, menunjukkan orang itu semakin banyak menolong dan piawai dalam ilmu pengobatan. Bagi masyarakat Dayak Kenya dan Dayak Kayan di Kalimantan Timur, banyaknya tato menggambarkan orang tersebut sudah kuat mengembara.Berbeda pula dengan golongan bangsawan yang mamakai tato,motif yang lazim untuk kalangan bangsawan adalah burung enggang yakni burung endemik Kalimantan yang dikeramatkan.
Seni merajah yang unik biasanya dilakukan dengan menggunakan dua tongkat yang salah satunya bermatakan jarum lalu dicelupkan kedalam tinta khusus (dulu masih menggunakan pewarna dari tumbuhan), lalu di ketukkan sambil sijarum dijalankan sesuai dengan gambar apa yang akan dihasilkan nantinya. Seni merajah tubuh yang tergolong unik ini banyak mengundang ketertarikan pihak-pihak yang menyukai seni ini, antara lain Anthony Kiedis vokalis grup band terkenal Red Hot Chili Pappers. Pada tahun 1990-an ia sengaja terbang khusus ke Kalimantan untuk mentato badannya, tepatnya ke Desa Sadap ,tempat Rumah panjang masyarakat Dayak Iban, diperbatasan Taman Nasional Betung Keriung ,perbatasan Kalimantan Barat dan Serawak demi mendapat tato motif tribal dengan treatment tradisonal ala Dayak. (gedoor)
0 komentar:
Posting Komentar